Menggunakan jasa influencer cukup di gandrungi oleh pemilik brand untuk mengenalkan produk mereka kepada khalayak luas. Namun, menggunakan influencer tidak lah semudah dengan apa yang kita kira. Ada beberapa kesalahan influencer marketing yang harus diketahui oleh para pebisnis.
Dengan adanya influencer, maka pemasaran menjadi lebih terbantu. Hal ini disebabkan karena influencer tersebut memiliki followers dan fans yang secara sukarela siap untuk mengikuti apa yang sang influencer tersebut sampaikan.
Apalagi jika influencer tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam berpromosi secara natural, kasual, santai, otentik dan berkesan. Pasti akan banyak para pengikut yang mengikutinya.
Strategi influencer marketing sepertinya mudah untuk dilakukan, namun faktanya tidak selalu demikian. Agar memuaskan, influencer dituntut mampu untuk membawakan brand dengan baik dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan brand itu sendiri. Berikut ini beberapa kesalahan influencer marketing yang perlu Anda ketahui, agar dapat menghindarinya.
Kesalahan Influencer Marketing
Meskipun terkesan simpel, namun menjadi influencer marketing tidak selalu mudah. Hal tersebut dikarenakan penyampaiannya yang secara kasual dan informal, maka tugas tersebut membutuhkan daya kreatifitas.
Bahkan jika tidak dipikirkan secara cerdas bisa membawa efek buruk dan menjadi boomerang. Oleh sebab itu, 6 kesalahan influencer marketing berikut ini wajib untuk dihindari.
1. Influencer yang tidak sesuai dengan brand value bisnis Anda
Menggunakan metode marketing menggunakan influencer, Anda perlu memilih serta mendapatkan influencer yang sesuai dengan image brand bisnis yang Anda jalankan. Mengapa? Karena influencer akan merepresentasikan ‘wajah’ dari brand bisnis Anda. Jadi jika Anda salah dalam memilih influencer, maka bisa berdampak buruk pada image brand Anda. Tentu saja ini merupakan masalah serius, sehingga kesalahan memilih influencer marketing ini wajib Anda hindari.
2. Harga Tak Sesuai
Banyak sekali influencer yang bermunculan, sehingga cukup sulit untuk menentukan pilihan. Jika memilih influencer yang boleh dibilang baru, maka harga yang ditawarkan bisa murah dan terkesan terlalu murah.
Hal tersebut kemudian menjadi bahan pertanyaan apakah dengan harga yang terlalu murah tersebut hasil yang akan didapat juga sesuai dengan harapan? Apakah influencer tersebut bonafit dan terpercaya mampu mengemban amanah atau tidak?
Sementara jika influencer tersebut sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan followers yang banyak sekali, biasanya mereka membandrol dengan harga yang tinggi dan bahkan beberapa dianggap terlalu tinggi.
Apalagi jika influencer tersebut menggunakan jasa agensi. Jadi secara tidak langsung, Anda yang hendak menggunakan jasa influencer tersebut juga perlu membayar ‘upeti jasa’ kepada agensi tersebut. Alhasil, bayaran menjadi mahal dan cenderung membengkak.
Lalu bagaimana solusi terbaiknya? Nampaknya belum ada solusi terbaik dalam hal ini kecuali Anda memberikan imbalan kepada influencer dalam bentuk produk atau jasa dan bukan berupa uang sebagaimana biasanya. Terlebih jika kerja sama ini dilakukan pada tahap awal. Kesalahan memilih influencer marketing ini wajib Anda hindari.
3. Cold Outreach
Cold outreach merujuk pada cara melakukan kontak dengan orang lain (outreach) menggunakan pesan yang membosankan, cenderung kaku, tidak personal, tidak menjiwai dan cenderung seperti copy-paste. Cara seperti ini dianggap kuno dan tidak efektif untuk dilakukan.
Terlebih jika Anda sampai lupa mengganti nama penerima, sudah pasti balasan email tidak akan pernah datang. Pastikan Anda mengganti nama penerima, agar email Anda dibaca, apalagi jika ditujukan kepada seorang influencer popular yang dalam waktu sehari saja bisa mendapatkan puluhan hingga ratusan email.
Jika Anda ingin mengontak influencer marketing, pastikan lakukan dengan cara yang lebih personal, dengan bahasa yang ramah dan santai. Meskipun demikian, hindari untuk bicara yang bertele-tele, karena Anda akan nampak tidak professional. Intinya, buatlah yang berkesan dan to the point.
Tidak hanya Anda, could outreach juga termasuk salah satu kesalahan influencer marketing yang wajib dihindari. Jadi jika Anda memilih influencer untuk brand Anda, pastikan influencer tersebut memiliki kemampuan dalam menyampaikan kelebihan brand milik Anda.
Atau jika Anda adalah seorang influencer yang hendak menawarkan jasa endorsement kepada perusahaan, pastikan Anda tidak mengirim pesan copy-paste dan perhatikan tata bahasa. Bahasa harus yang mengena, berkesan, manis dan to the point, karena point-point tersebut akan menunjukkan keseriusan Anda.
4. Konten Kaku dan Terkesan Terlalu dibuat-buat
Seorang influencer juga perlu membuat konten pemasaran. Konten di sini seperti testimoni atau review pengguna, Jadi jujur adalah daya tarik yang perlu ditunjukkan secara natural di sini. Jika tidak atau konten terkesan kaku dan terlalu dibuat-buat, maka terlihat tidak jujur. Hal tersebut bisa membuat influencer kehilangan kredibilitas. Uniknya, konsumen di era digital internet yang sangat pesat ini mengetahui influencer mana yang tulus dan jujur dan mana yang tidak.
Dalam hal ini jika Anda selaku seorang pebinsis yang ingin menggunakan jasa seorang influencer, Anda perlu memberikan kebebasan terhadap influencer pilihan Anda, agar kesalahan influencer marketing tersebut dapat dihindari.
Biarkan sang influencer menjadi diri sendiri dan berkreasi sebebas mungkin dalam menyusun konten dengan menyesuaikan personal branding yang ia bangun. Seorang influencer yang berkualitas dan profesional pasti akan menggunakan brand Anda sebagai landasan dalam pembuatan konten.
5. Salah Metric dan Ekspektasi
Seorang influencer datang dari beragam profesi, personal dan spesialisasi. Anda perlu memilih tipe influencer apa yang terbaik untuk brand Anda, apakah celebrities, ambassadors ataupun employees, high quality content creators dan buzz builders.
Dalam hal ini Anda perlu menyesuaikan dengan ekspektasi dan tujuan dilakukannya pemasaran. Masing-masing influencer tersebut memiliki keahlian masing-masing. Buzz builder cocok digunakan untuk menjangkau banyak audiens. Sementara selebritas dan creator konten di rekomendasikan karena kredibel.
Usahakan Anda jangan terjebak pada vanity metric berupa angka page view, jumlah pengunjung, follower dan lain sebagainya, karena hal ini dianggap kurang bermanfaat.
Sebaliknya, Anda perlu fokus pada actionable metric atau metric yang mampu memberi Anda dorongan untuk melakukan suatu perbuatan yang berkaitan dengan pertanyaan, ”Apa yang harus saya lakukan?” Sehingga kesalahan influencer marketing bisa dihindari.
6. Human error
Memang tidak ada manusia yang mampu lepas dari kesalahan dan dosa. Tak terkecuali seorang influencer. Salah satu kesalahan influencer marketing berupa human error ini meskipun terlihat sepele, namun jika dilakukan secara terus menerus dan berulang maka akan berdampak pada tingkat kepercayaan audiensnya.
Oleh sebab itu seorang influencer yang professional haruslah mampu menghindari human errors, seperti salah ketik, salah post gambar, salah akun, dan bahkan salah copy-paste.
Memang tidak mudah mendapatkan influencer. Anda perlu jeli dalam memilihnya. Mengetahui rekam jejak influencer incaran sangat diperlukan. Jangan sampai kesalahan-kesalahan influencer marketing seperti yang dijelaskan di atas sering ia lakukan, karena hal tersebut dapat membawa brand Anda terpuruk. Padahal dengan Anda menggunakan jasa influencer, itu artinya Anda sedang berinvestasi. Jadi, cerdaslah dalam memilih.