Dalam menjalankan sebuah bisnis, satu hal penting yang tak boleh dipandang sebelah mata adalah manajemen finansial. Oleh sebab itu, bagi setiap pelaku bisnis baik itu untuk kelas kecil maupun menengah harus paham mengenai ilmu akuntansi dasar. Hal ini bertujuan agar yang bersangkutan dapat membuat laporan keuangan berdasarkan kondisi lapangan. Salah satu wujud akuntansi sederhana untuk bisnis UKM adalah laporan arus kas atau yang disebut dengan cash flow. Berikut cara membuat cash flow yang mudah.
Membuat Laporan Laba Rugi
Langkah pertama sebelum membuat arus kas adalah dengan menghitung dulu laporan laba rugi perusahaan. dalam penyusunan laporan laba rugi sendiri, Anda harus melalui beberapa tahap seperti membuat jurnal transaksi, memindahkannya ke buku besar, dan juga membuat neracanya.
Membuat Neraca
Untuk membuat cash flow yang benar, Anda selain membutuhkan laporan laba rugi juga memerlukan laporan neraca. Bukan neraca periode berlangsung saja, tapi juga periode sebelumnya. Setelah itu, kini tugas Anda selanjutnya yakni membandingkan antar kedua neraca tersebut. Adapun tujuan dari proses membandingkan kedua neraca ini adalah untuk memperoleh data aktivitas keuangan di periode yang sedang berjalan.
Laporan ini disusun dengan 4 kolom, yakni kolom akun transaksi, kolom nominal untuk periode sebelumnya, kolom nominal akun untuk periode yang sedang berjalan, dan kolom net change. Kolom net change ini yang akan memberi tahu Anda apakah terjadi penerimaan ataupun pengeluaran kas.
Pada kelompok aktiva, jika net change menunjukkan bilangan positif, maka itu artinya terjadi kas keluar dan sebaliknya, penerimaan kas terjadi apabila net change menunjukkan nilai negatif. Aturan ini berlaku terbalik terhadap kelompok Kewajiban dan Ekuitas. Kas masuk terjadi bila net change positif pada kelompok ini menunjukkan nilai positif dan jika negatif maka artinya ada penerimaan kas.
Menyusun Laporan Cash Flow
Setelah semuanya selesai, kini saatnya Anda membuat cash flow. Dalam menyusun laporan arus kas, ada 3 elemen penting yang akan diikutsertakan, yakni arus kas dari kegiatan investasi, arus kas dari kegiatan pendanaan, dan total kegiatan kas. Pertama-tama yang perlu Anda hitung adalah jumlah Total Aktivitas Kas yang ada. Hal ini dapat dihitung dengan menjumlahkan nominal dari ketiga elemen di atas.
Selanjutnya kini Anda menghitung Saldo Awal Kas. Saldo ini dapat Anda lihat dari jumlah laporan neraca di tahun sebelumnya. Dari situ kemudian Anda akan menghitung Saldo Kas yang seharusnya didapat selama periode bisnis berjalan hingga saat ini. untuk menghitungnya, Anda tinggal menjumlahkan Saldo Awal Kas dengan Total Kegiatan Kas.
Penyusunan cash flow diakhiri dengan penyusunan Saldo Akhir Kenyataan yang diperoleh dari angka nominal pada hasil neraca di periode yang sedang berjalan. Jika jumlah tersebut sama dengan Saldo Kas yang seharusnya, maka artinya penyusunan cash flow sudah benar
Cash flow diperlukan oleh pelaku bisnis UKM untuk mengetahui kondisi arus masuk dan arus keluar. Selain itu, bagi pihak eksternal, mereka dapat melihat kondisi keuangan perusahaan juga dari cash flow ini. Hal ini diperlukan ketika Anda mengajukan pinjaman ke bank ataupun pihak investor.